Kamis, 07 Juni 2018

KEGUNAAN GANJA YANG HARUS DIKETAHUI

Marijuana atau ganja (yang juga disebut dengan nama gulma, pot, ramuan, rumput, dll) adalah campuran bunga kering tanaman Cannabis Sativa. Orang mengkonsumsinya dengan berbagai cara, termasuk merokok atau mencampurnya dengan zat yang dapat dimakan. 

THC (tetrahydrocannabinol) yang terkandung dalam ganja disebut bertanggung jawab atas pengalaman yang memabukkan dan di luar dunia yang didapatkan penggunanya.

Marijuana menjadi topik yang diperdebatkan untuk waktu yang sangat lama. Sementara beberapa masyarakat memandangnya sebagai indulgensi tabu, yang lain melihatnya sebagai cara hidup.

Dikutip dari boldsky, berikut manfaat kesehatan ganja yang bisa mengubah persepsi Anda tentang hal itu!


Dapat Mengobati Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata, yang ditandai dengan meningkatnya tekanan pada bola mata, merusak saraf optik dan akhirnya menyebabkan kebutaan. Menurut National Eye Institute, Marijuana membantu dalam menurunkan tekanan pada bola mata (tekanan intraokular), sehingga membantu mencegah glaukoma.

Dapat Membantu Memberantas Efek Karsinogenik Tembakau
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Medical Association, ada hasil menakjubkan yang dihasilkan oleh merokok ganja. Ini tidak hanya mengurangi efek karsinogen akibat konsumsi tembakau, namun juga meningkatkan kapasitas paru seseorang. Studi menunjukkan bahwa peningkatan kapasitas paru-paru mungkin merupakan hasil dari pengambilan napas dalam-dalam sambil menghirup obat.

Dapat Membantu Mengontrol Kejang Epilepsi
Penelitian tahun 2003 oleh Virginia Commonwealth University menunjukkan bahwa Marijuana dapat membantu mengendalikan episode pada individu epilepsi. Bahan aktif (THC) yang ditemukan dalam ganja dapat mengikat sel otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan rangsangan dan membantu orang tersebut untuk rileks.

Marijuana Mencegah Penyebaran Kanker
Sebuah penelitian dari California Pacific Medical Center di San Francisco menunjukkan bahwa ganja dapat mencegah penyebaran sel kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1. Sel kanker bisa terbagi hanya karena gen ini dan menyebar ke seluruh tubuh. Marijuana pada dasarnya mencegah gen ini untuk memudahkan pembagian sel kanker.

Marijuana Dapat Mengurangi Kecemasan
Pengguna ganja mengklaim bahwa obat tersebut menekan rasa sakit dan mual - satu-satunya alasan mengapa obat ini dapat mengurangi efek samping kemoterapi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ini mungkin karena sifat intrinsiknya mengurangi kecemasan dan bertindak sebagai obat penenang dalam dosis rendah.

Dapat Mengurangi Rasa Sakit yang Disebabkan Oleh Multiple Sclerosis
Studi telah menyarankan agar ganja dapat membantu mengendalikan rasa sakit yang disebabkan oleh multiple sclerosis. Pasien tidak menanggapi pengobatan lain namun setelah mengisap ganja selama seminggu, mereka kurang merasa sakit. Ramuan dalam pot menyebabkan penyumbatan pada reseptor di saraf dan otot dan rasa sakit tidak terasa. Ini juga membantu mengendalikan kejang otot.

Marijuana Mengobati Penyakit Usus Peradangan
Penyakit radang usus besar terdiri dari penyakit Crohn atau ulseratif yang sangat berbahaya. Kandungan THC dalam ganja berinteraksi dengan sel tubuh dan memainkan fungsi vital dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pada penyakit ini, permeabilitas usus meningkat, membiarkan bakteri masuk dan menginfeksi. Kandungan THC membantu mengurangi permeabilitas ini dan membuat sel-sel usus tetap menempel lebih kuat.

Marijuana Membantu Menenangkan Tremor pada Penderita Parkinson
Studi telah menunjukkan bahwa ganja membantu mengurangi rasa sakit dan tremor dan memperbaiki tidur pasien yang menderita penyakit Parkinson. Ini juga membantu dalam meningkatkan kemampuan motorik halus di antara pasien.

Mengurangi Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi hadir dengan banyak efek samping seperti rasa sakit, mual dan kehilangan nafsu makan. Marijuana telah terbukti mengurangi banyak rasa sakit dan mual dan mengurangi nafsu makan seseorang yang menjalani kemo.


Alternatif yang Jauh Lebih Aman dari Alkohol
Tidak dapat dikatakan bahwa ganja bebas risiko, tapi jauh lebih aman daripada alkohol dalam hal kerusakan fisik. Hal ini juga kurang adiktif, menjadikannya pengganti alkohol yang sempurna. Banyak pengguna mengklaim bahwa pot telah membantu mereka mengatasi alkoholisme dan memiliki efek samping berbahaya yang sangat rendah pada tubuh mereka.


CONTOH SURAT PERMOHONAN SIP PERAWAT


                                                                                            
Perihal      : Permohonan Surat Izin Praktik / Kerja perawat (SIPP/SIKP)

Kepada Yth,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten 
di –
                Tempat

           
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

  • Nama Lengkap :             
  • Alamat :                         
  • Tempat/tgl.lahir :             
  • Jenis Kelamin :             
  • Tahun Lulus :                 
  • Alamat Praktik :              
  • No Hp :                         :


Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat ijin praktik/kerja perawat (SIPP/SIKP).

Sebagai bahan Pertimbangan terlampir :

  1. Foto copy STR yang masih berlaku dan dilegalisir
  2. Foto copy ijazah terlegalisir
  3. Surat keterangan sehat dari dokter
  4. Surat pernyataan memiliki tempat praktik
  5. Pas foto 4x6

Demikian atas perhatian Bapak/ibu kami ucapkan terima kasih


Pemohon



----------------

















Perihal      : Permohonan Surat Izin Praktik / Kerja perawat (SIPP/SIKP)

Kepada Yth,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten 
di –
                Tempat

           
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

  • Nama Lengkap :              
  • Alamat :                         
  • Tempat/tgl.lahir :              
  • Jenis Kelamin :            
  • Tahun Lulus :                
  • Alamat Praktik :               
  • No Hp :                        


Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat ijin praktik/kerja perawat (SIPP/SIKP).

Sebagai bahan Pertimbangan terlampir :

1.       Foto copy STR yang masih berlaku dan dilegalisir
2.       Foto copy ijazah terlegaslisir
3.       Surat keterangan sehat dari dokter
4.       Surat pernyataan memiliki tempat praktik
5.       Pas foto 4x6
6.       Rekomendasi organisasi

Demikian atas perhatian Bapak/ibu kami ucapkan terima kasih


Pemohon


-------------










                                                                                                                             


SURAT PERNYATAAN MEMILIKI TEMPAT PRAKTIK


  • N a m a :                    
  • Tanggal Lahir :          
  • Jenis Kelamin :       
  • Alamat :          


Menerangkan bahwasanya benar saya telah memiliki/membuka tempat praktik kerja perawat di Jalan...............................Kecamatan ................ Kabupaten ...............

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk leperluan izin praktik.
                                                                       



                                                                                            Bireuen, .................


Senin, 04 Juni 2018

TBC


Tuberkulosis atau TBC, saat ini sering disebut TB saja, adalah penyakit infeksi kronis yang menyerang paru. Mikroorganisme yang menjadi biangnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Ciri-ciri orang terkena TB paru adalah batuk lama. Bisa bulanan atau bahkan tahunan. Kadang-kadang batuk tersebut disertai dahak bercampur darah. Penderita TB juga cenderung kurus dan nafsu makannya menurun.
Ciri lain adalah demam meriang pada sore dan malam hari. Kadang-kadang disertai keluarnya keringat.
Untuk pastinya, maka dokter biasanya meminta pemeriksaan dahak dan foto rontgen dada.

Selasa, 29 Mei 2018

NARKOBA

PENGERTIAN NARKOBA BESERTA PENJELASANNYA

Apa yang disebut NARKOBA?

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :

• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

Jenis Narkoba menurut efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. – maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

1.
coba-coba
2.
senang-senang
3.
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4.
penyalahgunaan
5.
ketergantungan

Dampak penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll