Alprazolam
adalah obat yang termasuk jenis benzodiazepine yakni obat yang bekerja
dengan memengaruhi zat kimia otak yang mungkin menjadi tidak seimbang
pada seseorang dengan gangguan kecemasan.
Obat alprazolam digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan panik, dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi. Kinerjanya membuat pasien merasa jadi lebih tenang dan bisa dikonsumsi secara teratur.
Obat ini hanya boleh digunakan sesuai petunjuk dokter. Jangan melebihi
atau mengurangi dosis atau menggunakan lebih lama dari jangka waktu yang
sudah ditetapkan.
Umumnya, anjuran untuk dosis maksimal dari pasien mencapai 4 mg
setiap harinya. Namun rata-rata dokter hanya akan menganjurkan resep
dosis sekitar 0.25 mg sampai 0.5 mg yang dikonsumsi sehari 2 atau 3
kali. Secara bertahap, dosis akan diturunkan atau mungkin ditingkatkan
berdasarkan pemantauan dokter pada pasien yang mengonsumsinya.
Konsumsi
dosis aman alprazolam wajib dikonfirmasikan dulu pada dokter atau yang
menangani. Masalahnya karena efek samping yang bisa terjadi di luar
perkiraan. Jadi, aturan konsumsi obat ini tak bisa dilakukan
sembarangan, sesuai resep dokter, dikonsumsi pada jam yang sama setiap
harinya, dan kalau sudah menunjukkan arah kesembuhan wajib dikurangi.
Pengurangan dosis ini dilakukan secara bertahap karena Alprazolam
mempunyai sifat adiktif dan dikhawatirkan akan menimbulkan
ketergantungan yang parah dari pihak pasien.
Jangan gunakan
alprazolam bila Anda sedang hamil. Obat ini dapat menyebabkan cacat
lahir atau gejala penarikan yang mengancam nyawa bayi yang baru lahir.
Karena itu beritahukanlah kepada dokter jika Anda sedang hamil atau
berencana untuk hamil.
Alprazolam dapat tersalurkan melalui ASI
dan membahayakan bayi yang menyusui. Anda tidak boleh mengonsumsi obat
ini jika sedang dalam masa menyusui. Selain itu, obat ini tidak
diperbolehkan digunakan oleh siapapun yang berusia di bawah 18 tahun.
Efek Samping Alprazolam
Cari pertolongan medis apabila Anda
mengalami tanda-tanda reaksi alergi terhadap alprazolam: gatal-gatal,
kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, lidah, mulut, atau
tenggorokan.
Obat ini memiliki sejumlah efek samping yang bisa
semakin membahayakan pasien jika tak dipantau dan dikendalikan oleh
dokter. Meski sudah menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, berhentinya
konsumsi secara mendadak pun bisa menimbulkan risiko bagi pasien.
Alprazolam memang termasuk dalam kategori obat keras dengan efek
pemakaian yang juga tinggi.
Selain itu, efek samping alprazolam
cenderung berbeda-beda pada setiap orang yang mengonsumsinya. Namun ada
sejumlah efek samping yang kemungkinan besar terjadi selama konsumsi
Alprazolam seperti berikut:
Sering mengantuk
Rasa mengantuk ini timbul berlebihan dan kerap menganggu aktivitas
pasien. Efek samping ini termasuk lumrah karena kategori Alprazolam
sebagai obat keras, dan pengaruhnya pada keseimbangan tubuh.
Pusing
Efek samping lainnya adalah pusing yang sering terjadi mendadak.
Air liur berlebihan
Produksi kelenjar air liur pun menjadi berlebihan selama konsumsi obat ini.
Peningkatan atau penurunan gairah seksual
Ada
dua kecenderungan dari efek ini yaitu peningkatan atau bahkan penurunan
gairah seksual. Tergantung dari kondisi pasien itu sendiri.
Perubahan suasana hati
Yang
paling sering terjadi adalah efek samping berupa perubahan emosi tak
menentu. Fungsi dari Alprazolam sebagai obat anti depresan yang
dikonsumsi justru bisa menimbulkan efek samping semacam ini.
Gangguan ingatan
Paling parah ialah efek samping berupa gangguan ingatan pada pasien
yang mengonsumsinya. Konsumsi tak wajar bisa menimbulkan efek samping
ini misalnya dosis berlebihan atau jam konsumsi yang tak teratur.
Mengingat
efek sampingnya yang sangat kuat, konsumsi obat ini harus benar-benar
dipantau. Bahkan sebelum menggunakanya, dokter akan mengecek dulu
riwayat kesehatan pasien. Nantinya akan dipastikan apakah pasien punya
kecenderungan alergi terhadap obat kategori benzodiazepine.
Kalau
telat mengonsumsi pada jam yang ditentukan, segeralah meminumnya. Tapi
jangan sekali-kali menggantinya dengan takaran dosis yang berlebih di
jadwal jam konsumsi berikutnya. Penghentian konsumsi secara tiba-tiba
juga sangat dilarang karena bisa menimbulkan efek kejang-kejang pada
pasien. Sekiranya hendak menghentikan pemakaian obat ini, konsultasikan
dahulu pada dokter yang menanganinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar